Posts

Showing posts from April, 2009

7 MACAM TEMAN

*(hanya 1 yg sampai di akhirat)* 1. *Ta'aarufan (تعارفا)*, yaitu teman kenal secara kebetulan, seperti bertemu di kereta, halte bis, cafe dll 2. *Taariikhiiyan (تاريخيا)*,  yaitu teman karena faktor sejarah, seperti teman sekampung, sekost, se'almamater dll. 3. *Ahammiyatan (اهمية )* yaitu teman karena kepentingan (teman bisnis, politik, dll) 4. *Faarihan (فارحا)*,  yaitu teman karena sehobby (hobby motor, nyanyi, futsal dll.) 5. *Amalan (عملا)*,  yaitu teman karena profesi, seperti dokter, guru dll. 6. *'Aduwwan (عدوا)*,  yaitu teman yg terlihat seperti baik, tp sebenarnyab penuh kebencian..  7. *Hubban_lil iimaan (حبا للايمان)*   *yaitu teman yg suka MENGINGATKAN-mu* serta *MENGAJAK-mu* selalu *KE JALAN الله SWT*. Dari ke *7* macam teman ini, no. *1-6* akan sirna di akhirat, & yg tersisa hanya teman no. *7*. *namun teman no.7 ini selalu dipandang sebelah mata, selain dinilai sok alim, juga tidak menghasilkan manfaat duniawi (materi)* *Padahal diakhirat nanti, temen no

BILA CINTA ADALAH ANUGERAH YANG KUASA...

Dilihat dari usianya beliau sudah tidak mudalagi, usia yg sudah senja bahkan sudah mendekati malam, pak SUYATNO 58 tahun kesehariannya diisi dengan MERAWAT istrinya yang sakit istrinya juga sudah tua. Mereka MENIKAH sudah lebih 32 tahun Mereka dikarunia 4 orang anak, disinilah awal cobaan menerpa, setelah istrinya melahirkan anak ke empat tiba2 KAKINYA LUMPUH dan tidak bisa digerakkan itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke tiga SELURUH TUBUHNYA MENJADI LEMAH bahkan terasa tidak bertulang, LIDAHnyapun sudah TIDAK BISA DIGERAKKAN lagi. Setiap hari pak Suyatno MEMANDIKAN, MEMBERSIHKAN KOTORAN, MENGGANTI BAJU,MENYUAPI,dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur sebelum berangkat kerja dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian. Walau istrinya tidak dapat bicara, tapi dia selalu melihat istrinya TERSENYUM. Untunglah tempat usaha pak suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan siang. Sorenya dia pula

CINTA ADALAH KUASANYA....!

Sahabat Hikmah....ada misteri di balik pernikahan.... Ada artis yang kelihatannya saling menyayangi, bahkan menikah di Makkah, tetapi kandas di tengah perjalanan pernikahannya... Banyak juga yang bercerai, padahal mereka cantik-cantik dan ganteng-ganteng, terkenal, kaya, dan dari keturunan yang baik-baik... Mengapa bisa terjadi? Mungkin tulisan Sahabat kita Kamila Vyndarti dapat menjadi perenungan buat kita : Jangan Menikah....! 1. Jangan Menikah karena HARTA. TIDAK ADA GUNANYA HIDUP BERGELIMANGAN HARTA TANPA CINTA. Harta Dapat DATANG dan PERGI Setiap Saat. CINTA yang SESAT dan SESAAT DAPAT DIPEROLEH Setiap SAAT, Tapi CINTA YANG SEJATI TIDAK DAPAT DIBELI DENGAN HARTA. 2. Jangan Menikah karena PERASAAN ASMARA. Rasa TERTARIK, SIMPATI, NAKSIR, yang merupakan Asmara yang Sering DISALAHARTIKAN sebagai CINTA. ASMARA ITU BUKAN CINTA. Asmara Dapat CEPAT BERUBAH Oleh RUPA, HARTA, TEMPAT dan KEADAAN. Asmara ITU BUTA, TIDAK TAHAN LAMA dan TIDAK TAHAN UJI. CINTA PERLU DI UJI Dalam SUKA dan DUKA De

4 LILIN

Ada 4 lilin yang Menyala Di Dalam Sebuah Kamar, Sedikit Demi Sedikit Lilin tersebut Habis Meleleh dan Suasana Terasa Begitu Sunyi sehingga Terdengarlah Percakapan Mereka. Aku adalah “DAMAI“. Namun Manusia TAK MAMPU MENJAGAKU : maka Lebih Baik aku MEMATIKAN DIRIKU SAJA !” Demikianlah Sedikit demi sedikit sang Lilin Damai Padam. Aku adalah “IMAN“. Sayang aku TAK BERGUNA Lagi. Manusia TAK MAU MENGENALKU, untuk itulah Tak Ada Gunanya aku Tetap Menyala.” Begitu selesai Bicara, Tiupan Angin Memadamkan Lilin Iman tersebut. Dengan Sedih giliran Ketiga Berbicara : Aku adalah “CINTA“. TAK MAMPU Lagi aku Untuk TETAP MENYALA. Manusia TIDAK LAGI MEMANDANG dan MENGANGGAPKU BERGUNA. Mereka SALING MEMBENCI, MEMFITNAH, MENGHINA bahkan Membenci Mereka yang Mencintainya, Membenci Keluarganya.” Tanpa Menunggu Waktu Lama, maka Matilah Lilin Cinta tersebut. Tanpa terduga…. ANAK Pemilik Rumah itu Masuk ke dalam Kamar untuk mengambil ‘BENDA-benda’ Milik-Nya di sana, dan Melihat Ketiga Lilin Telah Padam. Karen

SINGKIRKAN PRASANGKA!

Tanggalkan prasangka-prasangka! Prasangka itu bagaikana sepatu yang nyaman dipakai namun TAK DAPAT digunakan untuk berjalan. Ia MEMBERIKAN JAWABAN SEBELUM MENGETAHUI PERTANYAAN. Dan seburuk-buruknya jawaban adalah bila TAK PAHAM akan masalahnya. Biarkan FAKTA yang tampak dihadapan dan DITERIMA apa adanya. Jangan biarkan prasangka menyeret ke ujung jalan yang lain. Namun sebenarnya BERBAHAYA di waktu yang panjang. Bila telah mampu MELEPASKAN PRASANGKA akan menemukan PANDANGAN YANG JERNIH, keberanian untuk mengatasi masalah dan jalan yang lebih lebar. Ketika mengenakan kacamata, maka yang MELIHAT tetaplah bola mata, bukan kacamatanya. Dan keadaan yang sebernanya terjadi adalah apa yang berada di balik kacamata. Bukan terpantul pada lensa kacamata. Demikian pula halnya dengan diri kita, yang MELIHAT adalah HATIi melalui mata kita. Prasangka itu adalah DEBU-DEBU PIKIRAN yang MENGABURKAN PANDANGAN HATI sehingga tak mampu melihat dengan baik. USAPLAH PRASANGKA- PRASANGKA dengan PEMAHAMAN seb

PASANGAN HIDUP

Bertahun-tahun yang lalu, seorang Anak Berdoa kepada Tuhan untuk Memberikan Pasangan Hidup, "Engkau Tidak Memiliki Pasangan karena engkau Tidak Memintanya", Tuhan menjawab. "Tidak Hanya aku Meminta Kepada Tuhan, aku Menjelaskan KRITERIA PASANGAN yang KUINGINKAN, aku Menginginkan Pasangan yang BAIK HATI, LEMBUT, MUDAH MENGAMPUNI, HANGAT, JUJUR, PENUH dengan DAMAI dan SUKACITA, MURAH HATI, PENUH PENGERTIAN, PINTAR, HUMORIS, PENUH PERHATIAN." Aku bahkan Memberikan Kriteria Pasangan Tersebut Secara FISIK yang Selama ini Kuimpikan. Sejalan dengan berlalunya Waktu, aku menambahkan DAFTAR Kriteria yang Kuinginkan dalam Pasanganku. Suatu malam, dalam doa, Tuhan berkata dalam HATIKU, "Hamba-Ku, Aku Tidak Dapat Memberikan Apa yang engkau Inginkan." Aku bertanya, "Mengapa Tuhan?" dan Ia menjawab, "Karena Aku adalah TUHAN dan Aku adalah ADIL. Aku adalah KEBENARAN dan Segala yang Aku lakukan adalah BENAR." Aku bertanya lagi, "Tuhan, Aku Tidak M

BERSYUKUR

Ada pepatah Cina kuno mengatakan: dengan MELIHAT, aku TAHU. dengan MENDENGAR, aku MENGERTI. dengan MENJALANI, aku PAHAM. Selalu Bersyukur akan Membuat Kita Bahagia. Syukur merupakan Kualitas Hati yang Terpenting. Dengan Bersyukur Kita Akan Senantiasa diliputi Rasa Damai, Tenteram dan Bahagia. Sebaliknya, Perasaan TAK Bersyukur akan Senantiasa MEMBEBANI Kita. Kita akan SELALU Merasa Kurang dan Tak Bahagia. Ada hal yang Sering Membuat kita Tak Bersyukur: Pertama, Kita sering Memfokuskan Diri pada Apa yang kita INGINKAN, BUKAN PADA Apa yang kita Miliki. Katakanlah Anda sudah memiliki sebuah rumah, kendaraan, pekerjaan tetap dan pasangan yang baik. Tapi Anda masih MERASA KURANG. Pikiran Anda dipenuhi berbagai Target dan Keinginan. Anda begitu terOBSESI oleh rumah yang besar dan indah, mobil mewah, serta pekerjaan yang mendatangkan lebih banyak uang. Kita ingin ini dan itu. Bila Tak Mendapatkannya kita TERUS MEMIKIRKANNYA. Tapi anehnya, walaupun Sudah Mendapatkannya, kita Hanya Menikmati ke

SIAPAKAH AKU ?

Siapakah AKU? Aku adalah TEMAN SEJATI-mu. Aku adalah Penolong-mu yang Paling Hebat, Juga adalah Beban-mu yang Paling Berat. Aku akan MENDORONGMU MAJU atau MENYERET-mu Ke Dalam KEGAGALAN. Aku Sepenuhnya TUNDUK Pada Perintah-mu. Sembilan Puluh Persen HAL Yang KAMU PERBUAT Boleh kamu Serahkan Kepada-ku dan Aku akan Dapat MENGERJAKAN Secara CEPAT dan TEPAT. Aku MUDAH DIATUR, Tunjukkanlah Kepada-ku Bagaimana Persisnya kamu Menghendaki Sesuatu Dikerjakan dan Setelah Beberapa kali Aku akan MENGERJAKANNYA Secara OTOMATIS. Aku adalah Hamba Semua Orang HEBAT dan SAYANGNYA juga Hamba Semua Orang PECUNDANG. Aku BUKAN MESIN, Walaupun Aku bekerja dengan presisi mesin ditambah intelegensi Manusia. Kamu bisa Menjalankan Aku Demi MERAIH KEUNTUNGAN atau MALAH HANCUR, Tidak Ada Bedanya Bagiku. AMBIL-lah Aku, LATIH-lah Aku, BERSIKAP-lah TEGAS Terhadap-ku, maka Aku Akan MENEMPATKAN DUNIA DIBAWAH KAKI-mu. BERSIKAP LONGGAR-lah Terhadap-ku maka aku Akan MENGHANCURKAN-mu. Siapakah Aku? Aku adalah "KEBIASA

COBAAN ITU UNTUK KEBAIKAN

Dalam hadits disebutkan, "Sesungguhnya Allah jika mencintai suatu kaum, maka Dia akan mendatangkan cobaan kepada mereka. Dan barang siapa rela dengan ujian itu, maka dia akan memperoleh keridloan-Nya. Dan barangsiapa membencinya maka dia akan memperoleh kebencian-Nya." Jadi datangnya musibah adalah bukti cinta dan perhatian Allah kepada kita, baik kita mendapat musibah pada waktu beriman ataupun kufur. Pada waktu saat iman kita baik, Allah mendatangkan musibah, maka Allah ingin kita lebih mesra dan lebih mendekatkan diri kepada-Nya, agar lebih memahami tidak ada yang berhak dicintai dan diharapkan kecuali hanya Allah. Dan apabila kita mendapat musibah pada saat kita kufur kepada-Nya, berarti Allah masih sayang kepada kita, rindu kepada kita, karena lama tidak "bermesraan" dengan-Nya, agar kita kembali kepada Jalan-Nya. Dan bagaimana agar kita tidak berkeluh kesah terhadap musibah, dan bersyukur apabila mendapat kebaikan? Allah menjelaskan dalam firmannya : "Se