Posts

Showing posts from January, 2010

7 MACAM TEMAN

*(hanya 1 yg sampai di akhirat)* 1. *Ta'aarufan (تعارفا)*, yaitu teman kenal secara kebetulan, seperti bertemu di kereta, halte bis, cafe dll 2. *Taariikhiiyan (تاريخيا)*,  yaitu teman karena faktor sejarah, seperti teman sekampung, sekost, se'almamater dll. 3. *Ahammiyatan (اهمية )* yaitu teman karena kepentingan (teman bisnis, politik, dll) 4. *Faarihan (فارحا)*,  yaitu teman karena sehobby (hobby motor, nyanyi, futsal dll.) 5. *Amalan (عملا)*,  yaitu teman karena profesi, seperti dokter, guru dll. 6. *'Aduwwan (عدوا)*,  yaitu teman yg terlihat seperti baik, tp sebenarnyab penuh kebencian..  7. *Hubban_lil iimaan (حبا للايمان)*   *yaitu teman yg suka MENGINGATKAN-mu* serta *MENGAJAK-mu* selalu *KE JALAN الله SWT*. Dari ke *7* macam teman ini, no. *1-6* akan sirna di akhirat, & yg tersisa hanya teman no. *7*. *namun teman no.7 ini selalu dipandang sebelah mata, selain dinilai sok alim, juga tidak menghasilkan manfaat duniawi (materi)* *Padahal diakhirat nanti, temen no

SEBUAH PERENUNGAN

Wahai sahabat ... Pernahkah kita menghitung dosa yang kita lakukan dalam satu hari, satu minggu, satu bulan, satu tahun, bahkan sepanjang usia kita ?. Andaikan saja kita bersedia menyediakan kotak kosong, lalu kita masukkan semua dosa-dosa yang kita lakukan, kira-kira, apa yang terjadi ? Saya menduga kuat bahwa kotak tersebut tak berbentuk kotak lagi, karena tak mampu menahan muatan dosa kita. Bukankah kita seringkali mendahulukan pekerjaan pada saat adzan memanggil, dan membiarkan mesjid kosong sehari-harinya, Bukankah kita pernah menahan orang miskin ? Menghitung-hitung apa yang kita punya, namun seringkali sulit untuk berbagi kepada mereka yang membutuhkan, Bukankah kita pernah merasa diri paling benar, paling pintar dari orang lain, ta'adjub, riya, sombong, marah yang tak pada tempatnya, angkuh, congkak, hebat, dan tinggi dari orang lain ? Bukankah karena lidah kita, tangan kita, badan, kaki kita, mata dan hati kita pernah menyakiti manusia lainnya ? Bukankah k

HIDUPKAN JIWAMU

Semua perjalanan adalah perjalanan kejiwaan Kehidupanmu adalah kehidupan jiwamu Kita semua adalah jiwa yang sedang hidup dalam raga Kita tumbuh dari jiwa mulia yang suci Untuk Jiwa yang damai di dalam diri yang baik dan cemerlang Kehidupan adalah kehidupan jiwamu Jiwamu lah yang menjadikan dirimu agar menjadi seseorang Hatimu adalah wajah dari jiwamu Maka kenakanlah wajah terbaik dari jiwamu Agar kehidupan memperlakukanmu dengan indah Yang tumbuh dari jiwa yang rupawan Jadikan dirimu menjadi kerinduan jiwamu Jadikan kesadaran sebagai warna kekuatan dan kesabaran Jadikan keikhlasan sebagai kekuatan dari pekerjaanmu Jadikan Keberserahan sebagai kekuatan penantian hasilmu Didalam kecanggihan pikiran dan kepekaan rasa Engkau menukar kekuatan dengan ketakutan Kenikmatan apa lagikah yang masih kau pertahankan dari rasa takutmu? Berkasih sayanglah kau pada dirimu Dia... Dirimu, mungkin banyak berteman Tetapi sebetulnya dia sendiri... Dia mungkin banyak melantunkan canda dan taw

KITA HARUS BERUBAH

Tidak sedikit orang dewasa yang hidup dalam masa lalu Atau yang hidup dalam pengandaian masa depan. Bahkan lebih banyak lagi yang tidak mengetahui Bahwa dia seharusnya hidup sepenuhnya hari ini. Jadikanlah diri anda orang yang mencontohkan kegembiraan Jadikan diri anda orang yang memenangkan kehidupan Memberi semangat bagi yang berputus asa Menjadi penerang dalam kegelapan Menjadi pemerhati dan penolong bagi penderitaan orang lain Orang yang beruntung adalah orang yang memberi manfaat dalam kehidupan Nyawamu adalah serpihan indah dari keberadaan Tuhan Jiwamu adalah titisan dari Cinta Kasih dan Sayang Tuhan Yang dia titipkan pada kemuliaan hatimu. Dan akan kembali pada Allah saat pelayananmu selesai dalam kehidupan ini. Bila kau mempunyai kekuatan Mengapa tidak kau gunakan kekuatanmu Untuk mengadakan perubahan-perubahan kecil Yang mengantarkanmu pada keberhasilan pada hari kebebasan? Bukan kurangnya pengetahuan yang menghalangi keberhasilan Tetapi tidak cukupnya tindakan

KESANTUNAN ANDA MEMBERIKAN JALAN HIDAYAH

(IDRIS TAWFIQ : Kisah Pastor yang Mualaf) ''Allah menyeru manusia ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam).'' (QS Yunus: 25) Ayat tersebut di atas menjelaskan bahwa Allah SWT akan memberikan hidayah (jalan kebaikan) kepada siapa saja yang dikehendakinya untuk memilih Islam. Tak peduli siapa pun. Baik dia budak, majikan, pejabat, bahkan tokoh agama non-Islam sekalipun. Ayat tersebut, layak disematkan pada Idris Tawfiq, seorang pastor di Inggris yang akhirnya menerima Islam. Ia menjadi mualaf setelah mempelajari Islam dan melihat sikap kelemahlembutan serta kesederhanaan pemeluknya. Sebelumnya, Idris Tawfiq adalah seorang pastor gereja Katholik Roma di Inggris. Mulanya, ia memiliki pandangan negatif terhadap Islam. Baginya saat itu, Islam hanya identik dengan terorisme, potong tangan, diskriminatif terhadap perempuan, dan lain sebagainya. Namun, pandangan itu mulai berubah, ketika ia melakukan kunjungan

DINDING YANG KOSONG

Ada dua orang pasien pria yang menderita sakit parah. Mereka dirawat di rumah sakit yang sama. Pria pertama diizinkan duduk di tempat tidurnya setiap sore selama satu jam. Tujuannya adalah agar cairan dari paru-parunya bisa dikeluarkan. Tempat tidurnya terletak di dekat satu-satunya jendela yang ada di kamar itu. Sedang pria yang kedua harus selalu berbaring dalam keadaan terlentang. Karena di antara dua tempat tidur ada dinding pemisah yang cukup tinggi, pria yang tidur terlentang tidak bisa melihat ke jendela. Kedua orang pria tersebut sering mengobrol. Macam-macam hal yang mereka bicarakan. Dari mengenai istri, keluarga, rumah, pekerjaan, wajib militer sampai tempat-tempat yang dikunjungi saat liburan. Sore hari, saat pria yang menempati tempat tidur dekat jendela diizinkan duduk, dia bercerita ke teman sekamarnya. Ia melaporkan apa-apa yang dilihatnya di balik jendela. Pria yang hanya bisa terlentang lama-kelamaan bisa menikmati cerita temannya. Selama satu jam sehari

BELAJAR DENGAN ADIK KECIL( SUDAHKAH KITA BERSEDEKAH HARI INI? )

Di suatu sore hari pada saat aku pulang kantor dengan mengendarai sepeda motor, aku disuguhkan suatu drama kecil yang sangat menarik, seorang anak kecil berumur lebih kurang sepuluh tahun dengan sangat sigapnya menyalip disela-sela kepadatan kendaraan di sebuah lampu merah perempatan jalan di Jakarta . Dengan membawa bungkusan yang cukup banyak diayunkannya sepeda berwarna biru muda, sambil membagikan bungkusan tersebut ,ia menyapa akrab setiap orang, dari tukang koran , penyapu jalan, tuna wisma sampai Pak Polisi. Pemandangan ini membuatku tertarik, pikiran ku langsung melayang membayangkan apa yang diberikan si anak kecil tersebut dengan bungkusannya, apakah dia berjualan ? “Kalau dia berjualan apa mungkin seorang tuna wisma menjadi langganan tetapnya atau…??, untuk membunuh rasa penasaran ku, aku pun membuntuti si anak kecil tersebut sampai di sebrang jalan , setelah itu aku langsung menyapa anak tersebut untuk aku ajak berbincang-bincang. ”Dek, boleh kakak bertanya ?”

TITIK BALIK PERUBAHAN

SEDIKIT SAJA ANAK PANAH BERGESER FOKUSNYA, MAKA AKAN TERJADI PERGESERAN SANGAT BESAR DARI TITIK BIDIK. PERUBAHAN KECIL PADA MASA SEKARANG ,AKAN MEMBAWA PERUBAHAN BESAR DIMASA YANG AKAN DATANG *** Tersebutlah seorang pemuda ahli maksiat. Tiada satu haripun dia lalui kecuali dia gunakan untuk mabuk-mabukkan, berjudi, main wanita dan sederet kemaksiatan lainnya. Suatu malam dia berkeliling mencari wanita yang mau diajak kencan.Pucuk dicinta ulampun tiba. Dari sebuah rumah berlentera terang, terdengar olehnya suara merdu. Pemuda itu segera tahu bahwa didalam rumah berdiam seorang wanita cantik tak bersuami, dan tanpa pikir panjang diapun segera masuk. Namun ketika sudah berada di dalam rumah, dia malah tertegun. Dia melihat wanita tersebut sedang membaca Al-quran. Diapun semakin terhanyut, tatkala mendengar wanita itu membaca ayat ke-16 dari QS Al-Hadid (57); “BELUM TIBAKAH WAKTUNYA BAGI ORANG-ORANG YANG BERIMAN UNTUK TUNDUK HATI MEREKA UNTUK MENGINGAT ALLAH DAN KEPADA KEBENA

DO'A DAN DZIKIR CINTA ( Bagian 2)

SUPAYA MAMPU MENIKAH "Dan kawinlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, Jika mereka miskin , Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha luas (karunianya) lagi maha mengetahui " (QS An-Nuur : 32) Disamping miskin harta , ada pula jenis-jenis "miskin" lainnya yang menjadikan sebagian diantara kita belum mampu menikah . Diantaranya "Miskin hati" ( misal : sulit mencintai) , "Miskin Jiwa" ( Misal : takut berumah tangga) dan "Miskin akal " (misal kurang mampu mengatasi sebelum kemampuan untuk menikah). Namun apapun jenis kemiskinan kita , Karunia Allah akan menjadikan kita mampu menikah. Sebab Allah itu maha luas karunia-Nya. Oleh karena itu , kalau anda menghendaki karunia Allah tsb, sehingga mampu menikah, silahkan ucapkan dzikir : Wallaahu Waaii'un 'aliim" (Dan Allah Maha luas karunianya) lagi Maha mengetahui ( Qs An-nuur : 32) ~SUPAYA MEMPEROLEH JODOH~ "Dan Allah menjadikan bagi ka

DO'A DAN DZIKIR CINTA ( Bagian 1 )

"Tidaklah suatu kaum mengingati Allah, melainkan ... Cinta Kasih menyelimuti mereka. " (HR Muslim, At-Thurmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad) "Dia Pencipta langit dan bumi. dia menjadikan bagi kamu jodoh-jodoh bagi kamu sendiri. Dijadikannya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Maha Melihat" (QS Asy-syuura :11) Pencinta manakah yang ogah menikmati indahnya musim semi Cinta? Siapa tak mau cintanya dengan pasangannya lebih indah dan Nikmat? Supaya sang Maha Pemurah menambahkan nikmat-Nya kepada kita , termasuk dalam urusan cinta, yang perlu kita lakukan amatlah sederhana: BERSYUKUR Nikmatnya di kancah asmara yang paling patut di syukuri adalah kejadian saat dia 'TAKLUK' ( dia menerima anda "apa adanya") . Dalam kesempatan yang melambungkan jiwa anda ini anda dapat berdzikir : "Subhanal ladzii sakhkhara lanaa hadza wa maa kunnaalahuu muqriniin " (Maha suci

JANGAN MELANGKAH SETENGAH HATI

Namanya Abu Qais. Berasal dari Bani Waqif, sebuah kampung di Madinah. Ia bahkan kepala suku itu. Tidak ada yang istimewa dari Abu Qais, juga Bani Waqif, kecuali justru ialah satunya-satunya kabilah yang menolak Islam, ketika Mus’ab bin Umair mengubah Yatsrib menjadi kampung Muslim yang terang benderang. Ketika kemudian tidak ada rumah pun kecuali di dalamnya ada muslim atau muslimah. Bila Abu Qais tak kunjung menerima Islam, itu bukan karena ia tak mengerti. Abu Qais tidak saja kepala suku yang pintar. Ia juga penyair ulung, tokoh yang disegani, dan penganut ‘agama’ hanifiyah, sebuah keyakinan kepada ‘keaslian kemanusiaan’ yang lurus. Keyakinan itu pula bahkan, yang menjadikannya menolak menjadi Yahudi atau Nasrani. Tetapi itu pula yang membuatnya tak segera mau menerima Islam. Di dalam dirinya ada bimbang, juga kehendak setengah hati untuk menerima Islam. Baginya, menjadi orang hanifiyyun dirasa sudah cukup. Ia lantas mengumandangkan beberapa bait syair: 'manusia san

PELAJARAN KISAH RASULULLAH DENGAN BUAH LIMAU

Rasulullah dan Buah Limau Suatu Hari Rasulullah SAW didatangi oleh seorang wanita kafir. Ketika itu baginda bersama beberapa orang sahabat. Wanita itu membawa beberapa biji buah limau sebagai hadiah untuk Baginda. Cantik sungguh buahnya. Siapa terlihat pasti terliur. Baginda menerimanya dengan senyuman gembira.Hadiah itu dimakan oleh Baginda Rasulullah SAW seulas demi seulas dengan senyuman. Biasanya Rasulullah SAW akan makan bersama para sahabat, namun kali ini tidak. Tidak seulas pun limau itu diberikan kepada mereka. Rasulullah SAW terus makan. Setiap kali dengan senyuman, hinggalah habis semua limau itu. Kemudian wanita itu meminta diri untuk pulang, diiringi ucapan terima kasih dari baginda. Sahabat-sahabat agak hairan dengan sikap Rasulullah SAW itu. Lalu mereka bertanya. Dengan senyuman Rasulullah menjelaskan 'Tahukah kamu, sebenarnya buah limau itu terlalu masam semasa saya merasainya kali pertama. Kiranya kalian turut makan bersama, saya bimbang Ada di antara

TIGA FAKTOR PEMBENTUK KEPRIBADIAN

Sayidina Ali r.a pernah berkata : 1. Jadilah manusia yang paling baik disisi Allah 2. Jadilah manusia yang paling buruk dalam pandangan dirimu 3. Jadilah manusia biasa dalam pandangan Orang lain Syeh Abdul Qadir Jaelani berkata : “ Bila engkau bertemu dengan seseorang , hendaknya engkau memandang dia itu lebih utama daripada dirimu dan katakan dalam hatimu : “Boleh jadi dia lebih baik disisi Allah daripada diriku ini dan lebih tinggi derajatnya. Jika orang yang lebih kecil dan lebih muda umurnya daripada dirimu , maka katakanlah dalam hatimu : “ Boleh jadi orang kecil ini tidak banyak berbuat dosa kepada Allah, sedangkan aku adalah orang yang telah banyak berbuat dosa , maka tidak diragukan lagi kalau derajat dirinya jauh lebih baik daripada aku.” Bila dia orang yang lebih tua , hendaknya engkau mengatakan dalam hati : ”Orang ini telah lebih dahulu beribadah kepada Allah daripada diriku”. Jika dia orang ‘Alim , maka katakan dalam hatimu :” Orang ini telah diberi oleh Allah sesuatu yang