Posts

Showing posts from March, 2009

7 MACAM TEMAN

*(hanya 1 yg sampai di akhirat)* 1. *Ta'aarufan (تعارفا)*, yaitu teman kenal secara kebetulan, seperti bertemu di kereta, halte bis, cafe dll 2. *Taariikhiiyan (تاريخيا)*,  yaitu teman karena faktor sejarah, seperti teman sekampung, sekost, se'almamater dll. 3. *Ahammiyatan (اهمية )* yaitu teman karena kepentingan (teman bisnis, politik, dll) 4. *Faarihan (فارحا)*,  yaitu teman karena sehobby (hobby motor, nyanyi, futsal dll.) 5. *Amalan (عملا)*,  yaitu teman karena profesi, seperti dokter, guru dll. 6. *'Aduwwan (عدوا)*,  yaitu teman yg terlihat seperti baik, tp sebenarnyab penuh kebencian..  7. *Hubban_lil iimaan (حبا للايمان)*   *yaitu teman yg suka MENGINGATKAN-mu* serta *MENGAJAK-mu* selalu *KE JALAN الله SWT*. Dari ke *7* macam teman ini, no. *1-6* akan sirna di akhirat, & yg tersisa hanya teman no. *7*. *namun teman no.7 ini selalu dipandang sebelah mata, selain dinilai sok alim, juga tidak menghasilkan manfaat duniawi (materi)* *Padahal diakhirat nanti, temen no

YAKIN AKAN DATANGNYA PERTOLONGAN ALLAH

'Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Sehingga, Allahlah yang harus memberi rezeki kepadanya dan kepadamu, Dialah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.'' (QS Al Angkabut [29]: 60). Betulkah ekonomi yang tak menentu sekarang ini yang menyebabkan 'penyakit' panik sangat mudah menyerang bangsa kita? Barangkali tidak, jika kita menyelam ke inti persoalannya, bahwa bukan semata-mata krisis ekonomi, melainkan kita umumnya tidak memiliki keyakinan. Karena tidak optimistis, kita menjadi gamang, marah, takut, dan khawatir yang berlebihan. Selanjutnya, tidak adanya keyakinan itu kadang mendorong kita nekat bertindak yang tak terhormat. Tanpa keyakinan, manusia tak bisa hidup. Akan terus diselimuti keragu-raguan yang mematikan. Keraguan itu menjadi sebab dari ketidaktenangan hidup dan perasaan tidak aman. Maka, kita harus yakin bahwa kita hidup di dunia ini bukan kemauan kita sendiri. Bukan karena kemauan orang tua. Juga tidak atas

MENYIKAPI MUSIBAH

Secara fitrah tidak seorangpun di muka bumi ini yang menginginkan suatu musibah yang menimpa pada dirinya, musibah dalam arti suatu kejadian yang tidak menyenangkan, musibah yang menyusahkan atau menyakitkan, baik secara fisik maupun mental. Yang diinginkan oleh setiap orang adalah sesuatu yang menyenangkan, menggembirakan, melegakan dan sebagainya. Bagi seorang mukmin, musibah yang terjadi dan menimpa dirinya di pandangnya sebagai ujian hidup. Maka dibalik ujian itulah yang perlu direnungkan, apa hikmah di balik ujian itu? Karena seorang mukmin dengan konsepsi keimanannya akan mampu memandang persoalan dengan sudut pandang yang berbeda dengan umumnya manusia. Baginya ukuran baik atau buruknya sesuatu, benar atau salah, suka dan dukanya sesuatu semua dikembalikan nilainya kepada Allah swt. Hal inilah yang menjadikan seoarang mukmin itu senantiasa berpikir positif dan optimis dalam mengarungi kehidupannya, sekalipun harus menghadapi berbagai ujian, atau kenyataan paling pahit dalam hidu

TRANSFORM YOUR LIFE!

PERJALANAN ARUS AIR Sekumpulan Kecil Arus Air Turun dari Ketinggian Gunung, Jauh di Atas Sana melalui Sejumlah Desa dan Hutan, hingga ia Mencapai Padang Pasir. Arus Kecil itu lalu Berpikir, "Aku telah Melewati Begitu Banyak Rintangan. Tentunya Tidak Ada Masalah buat Aku Melintasi Padang Pasir ini!" Namun ketika ia memutuskan untuk Memulai Perjalanannya, ia Menemukan Dirinya Menghilang secara Perlahan-lahan ke dalam Padang Pasir. Setelah mencoba berkali-kali, ia Masih Tetap Menemukan Dirinya yang Menghilang dan Merasa Sangat Sedih. "Mungkin Ini Nasibku! Aku Tidak Memiliki Nasib untuk Mencapai Lautan Luas seperti Dalam Legenda," ia Menggerutu dan Mengutuk Dirinya. Pada waktu itu, terdengar Suara yang Dalam, "Jika Awan Dapat Melewati Padang Pasir, Tentunya Sungai Juga Bisa." Kedengarannya seperti Suara PADANG PASIR. Tidak begitu yakin, ARUS KECIL menjawab, "Itu karena Awan Dapat Terbang, tapi Aku Tidak Bisa." "Itu Karena Kamu MELEKAT pada Dirim

Ketika TUHAN Berkata "TIDAK"

Tuhan Selalu menjawab DOA kita. Kadang-kadang Jawaban-Nya adalah “TIDAK” Ketika Manusia berdoa, “Ya Tuhan, ambillah KESOMBONGANku Dariku.” Tuhan berkata, “Tidak. Bukan Aku yang Mengambil, tapi kau Yang Harus MENYERAHKANNYA.” Ketika Manusia berdoa, “Ya Tuhan, SEMPURNAKANLAH Kekurangan Anakku yang Cacat.” Tuhan berkata, “Tidak. JIWANYA telah SEMPURNA, TUBUHNYA Hanyalah SEMENTARA.” Ketika Manusia berdoa, “Ya Tuhan, Berilah aku KESABARAN.” Tuhan berkata, “Tidak. Kesabaran Didapat dari KETABAHAN Dalam MENGHADAPI COBAAN, Tidak Diberikan, kau Harus Meraihnya Sendiri.” Ketika Manusia berdoa, “Ya Tuhan, Berilah aku KEBAHAGIAAN.” Tuhan berkata, “Tidak. Kuberi KEBERKAHAN, Kebahagiaan Tergantung pada DIRIMU SENDIRI Bagaimana MENGHARGAI Keberkahan itu.” Ketika Manusia berdoa, “Ya Tuhan, Jauhkan aku dari KESUSAHAN.” Tuhan berkata, “Tidak. PENDERITAAN Menjauhkanmu dari JERAT DUNIAWI dan MENDEKATKANMU Pada-Ku.” Ketika Manusia berdoa, “Ya Tuhan, Berilah aku Segala Hal Yang Menjadikan HIDUP Ini NIKMAT.”

DIA MEMBERI YANG KUBUTUHKAN

Dia Memberi yang Kubutuhkan Ketika aku mohon kekuatan, Allah memberiku kesulitan Sehingga aku kuat Ketika aku mohon kebijaksanaan, Allah memberiku masalah Untuk aku pecahkan Ketika aku memohon surga, Allah menghujaniku dengan ujian-ujian Ketika aku memohon pengampunan dosa, Allah memberiku rasa sakit Ketika aku mohon kesejahteraan, Allah memberiku akal untuk berpikir Ketika aku mohon keberanian, Allah memberiku bahaya untuk kuatasi Ketika aku butuh cinta, Allah memberikan orang-orang bermasalah Untuk kutolong Ketika aku memohon hikmah, Allah memberiku musibah untuk kuanalisa Dengan akal dan kalbuku Aku tak pernah menerima apa yang kuminta, Tapi aku menerima apa yang aku butuhkan Subhanallah ! (sumber: Sentuhan Kalbu Melalui Kultum, Ir. Permadi Alibasyah)

TERSENYUMLAH DENGAN HATI

Saya adalah ibu dari tiga orang anak dan baru saja menyelesaikan kuliah saya. Kelas terakhir yang harus saya ambil adalah Sosiologi. Sang Dosen sangat inspiratif, dengan kualitas yang saya harapkan setiap orang memilikinya. Tugas terakhir yang diberikan ke para siswanya diberi nama "Smiling." Seluruh siswa diminta untuk pergi ke luar dan memberikan senyumnya kepada tiga orang asing yang ditemuinya dan mendokumentasikan reaksi mereka. Setelah itu setiap siswa diminta untuk mempresentasikan didepan kelas. Saya adalah seorang yang periang, mudah bersahabat dan selalu tersenyum pada setiap orang. Jadi, saya pikir, tugas ini sangatlah mudah. Setelah menerima tugas tsb, saya bergegas menemui suami saya dan anak bungsu saya yang menunggu di taman di halaman kampus, untuk pergi kerestoran McDonald's yang berada di sekitar kampus. Pagi itu udaranya sangat dingin dan kering. Sewaktu suami saya akan masuk dalam antrian, saya menyela dan meminta agar dia saja yang menemani si Bungsu

JATI DIRI KITA YANG SEBENARNYA

Alkisah, di tengah SAMUDERA yang MAHA LUAS, tampaklah Ombak Besar sedang Bergulung-gulung dengan Suaranya yang Menggelegar, tampak berSuka Ria Menikmati Kedahsyatan KEKUATANNYA, seakan-akan menyatakan Keberadaan DIRINYA Yang BESAR dan GAGAH PERKASA. Sementara itu, jauh di belakang Gelombang Ombak Besar, tampak sang Ombak Kecil Bersusah Payah Mengikuti. Ia Terlihat LEMAH, Tertatih-tatih, Tak Berdaya dan Jauh Tersisih di Belakang. Akhirnya, Ombak Kecil Hanya Bisa MENYERAH dan MENGEKOR ke mana pun Ombak Besar Pergi. Tetapi, di Benaknya Selalu Muncul Pertanyaan, Mengapa Dirinya Begitu LEBIH LEMAH dan TAK BERDAYA ? Suatu kali, Ombak Kecil Bermaksud Mengadu kepada Ombak Besar. Sambil tertaih-tatih Ombak Kecil berteriak: “Hai Ombak Besar, tunggu!” Sayup-sayup suara Ombak Kecil didengar juga oleh Ombak Besar. Lalu sang Ombak Besar sedikit Memperlambat Gerakannya dan berputar-putar Mendekati Arah Datangnya Suara. “Ada apa Sahabat?” Jawab Ombak Besar dengan Suara MENGGELEGAR HEBAT. “Aih, pelanka

"Ke Mana Saja AKU Selama Ini??!!”

Sejak kecil akalku selalu dilatih untuk berpikir… tapi bukan untuk berTAFAKUR… Aku hanya bisa mengurusi jasadku, hartaku, pekerjaanku, yang berujung pada KESENANGAN semata…. Baru kusadar itu semua kesenangan yang MENIPU!! pantas saja selama ini yang kudapat hanya stress, sedih, kecewa, khawatir, sebal dll… Baru kusadar, KEBAHAGIAAN-lah yang seharusnya kuraih… karena dia yang kekal… dan dengan kalbu yang “BERSIH” pula… barulah dapat kuraih kebahagiaanku… Selama ini aku tidak tahu… Aku ini lupa… Aku telah lalai… Mengurusi KALBUKU…. Padahal ia yang yang akan bersamaku SELAMANYA…. Yaaa ALLAH… ke mana saja aku selama ini?????!!!! By NN (didapat dari sebuah SMS) Masya Allah…..suatu hari ada SMS masuk dalam HP-ku… Judulnya sangat menakjubkan buatku!! KE MANA SAJA AKU SELAMA INI??!! Apalagi kemudian kulanjutkan dengan membacanya sampai baris terakhir… Jujur ini sangat menyentak hati kecilku… Ya Allah…ternyata aku hanyalah manusia yang “sangat sibuk”… Namun kesibukanku ternyata hanya mengisi ke

3 PINTU KEBIJAKSANAAN

Seorang Raja, mempunyai Anak Tunggal yg Pemberani, Terampil dan Pintar. Untuk menyempurnakan pengetahuannya, ia mengirimnya kepada seorang Pertapa Bijaksana. "Berikanlah PENCERAHAN PADAKU Tentang JALAN HIDUPKU", Sang Pangeran meminta. "KATA-kataku Akan Memudar Laksana Jejak Kakimu di Atas Pasir", ujar Pertapa. "Saya akan berikan Petunjuk Padamu, di Jalan Hidupmu engkau Akan Menemui 3 Pintu. BACALAH kata-kata yang Tertulis di Setiap Pintu dan IKUTI KATA HATIMU. Sekarang pergilah sang Pertapa menghilang dan Pangeran melanjutkan perjalanannya. Segera ia menemukan Sebuah PINTU BESAR yang di Atasnya Tertulis kata "UBAHLAH DUNIA" "Ini memang yang Kuinginkan", pikir sang Pangeran. "Karena di DUNIA INI ADA HAL-hal Yang Aku SUKAI dan ADA Pula HAL-hal Yang TAK KUSUKAI. Aku akan Mengubahnya Agar Sesuai Keinginanku." Maka mulailah ia memulai Pertarungannya yang Pertama, yaitu MENGUBAH DUNIA. AMBISI, CITA-CITA dan KEKUATANNYA Membantunya Dalam

BANGUN, dengan BIJAKSANA

Seorang tukang kayu memutuskan untuk pensiun lebih cepat. Ia memberitahukan kepada kontraktor atasannya, bahwa ia telah lama bekerja dengan keras dan ingin sekali menikmati hidup bersama keluarganya dengan berhenti bekerja. Kontraktor itu menyesalkan keputusan si tukang kayu, dan bersedia meluluskan permintaan tersebut dengan syarat: tukang kayu harus dapat menyelesaikan satu pekerjaan baginya sebelum ia berhenti bekerja. Tukang kayu menyanggupi, meski sebenarnya ia kesal dengan syarat yang diajukan atasannya itu. Mau berhenti, malah diberi tugas tambahan, sungguh tak masuk akal. Maka, dengan berat hati, ia pun bekerja semaunya, menyelesaikan pekerjaan yang diminta atasannya itu untuk membangun sebuah rumah. Semua dikerjakan sesuka hatinya. Ia berpikir, toh jika pekerjaan tidak sempurna, aku sudah akan berhenti bekerja baginya, dan ia tidak dapat memarahiku lagi. Ia memilih bahan bangunan yang murah, memasang tembok dengan tidak rapih, memuat kabel-kabel sekenanya, memasang pipa berkar

BERANI MELEPASKAN

Ada Hal-hal yang Tidak Ingin Kita Lepaskan, Orang-orang yang Tidak Ingin Kita Tinggalkan tapi ADA SAATNYA DIMANA Kita HARUS BERHENTI MENCINTAI SESEORANG BUKAN Karena Orang Itu Berhenti Mencintai Kita Melainkan Karena Kita MENYADARI Bahwa Orang Itu Akan Lebih Berbahagia Apabila Kita MELEPASKANNYA. * Kita Tidak Ingin Melepaskan Seseorang Ketika KEBAHAGIAAN Kita SANGAT BERGANTUNG Pada Orang Itu. * Kita Tidak Ingin Melepaskan Seseorang Ketika Kita Merasa Dia Itu GANTENG, CANTIK, TERISTIMEWA Dibandingkan Dengan yang Lain. * Kita Tidak Ingin Melepaskan Seseorang Ketika Kita TAKUT TIDAK DAPAT MENEMUKAN Yang Seperti Dia. * Kita Tidak Ingin Melepaskan Seseorang Ketika Begitu BANYAK SAAT-saat INDAH Senantiasa Terbayang di Benak Kita. * Kita Tidak Ingin Melepaskan Seseorang Ketika HATI Kita berkata, "Saya SANGAT MENCINTAINYA". Ingatlah !! Melepaskan Bukanlah Akhir dari Dunia Melainkan Awal dari Suatu Kehidupan Baru... * Kita Harus Melepaskan Seseorang Karena KEBAHAGIAAN, Kita Tidak Terg

"Anugerah Gusti Allah"

Sering kali aku berkata, Ketika orang memuji milikku, Bahwa sesungguhnya ini hanya titipan, Bahwa mobilku hanya titipanNya, Bahwa rumahku hanya titipanNya, Bahwa hartaku hanya titipanNya, Bahwa putraku hanya titipanNya, Tetapi, Mengapa aku tak pernah bertanya, Mengapa Dia menitipkan padaku? Untuk apa Dia menitipkan ini padaku? Dan kalau bukan milikku, Apa yang harus kulakukan untuk milikNya ini? Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku? Mengapa hatiku justru terasa berat, Ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya? Ketika diminta kembali, Kusebut itu sebagai musibah, Kusebut itu sebagai ujian, Kusebut sebagai petaka, Kusebut dengan panggilan apa saja untuk melukiskan bahwa itu adalah derita. Ketika aku berdoa, Kuminta titipan yang cocok dengan nafsuku, Aku ingin lebih banyak harta, Ingin lebih banyak mobil, Lebih banyak popularitas, Dan kutolak sakit, Kutolak kemiskinan, Seolah semua ”derita” adalah hukuman bagiku, Seolah keadilan dan kasihNya harus berjalan seperti mat

SERULAH MANUSIA KE JALAN TUHANMU DENGAN HIKMAH

" Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS.16:125) Terima kasih, semoga Allah SWT selalu melindungi dan membimbing kita semua.

SYUKUR NIKMAT atau KUFUR NIKMAT

Sesungguhnya... Nikmat yang Allah berikan kepada kita sangat banyak... Mulai dari nikmat kita jadi manusia... nikmat hidup, nikmat mempunyai organ tubuh yang lengkap, seperti bernafas, melihat, mencium, mendengar dsb... Sehingga kalau kita menghitungnya satu persatu, maka kita tidak mampu mnghitungnya... Karena begitu banyak nikmat Allah yang diberikan kepada kita, seperti dalam firmannya: " ..Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, maka kamu tidak dapat menghinggakannya.." (QS.14:34) Dan kita wajib bersyukur atas semua nikmat itu.... Allah berfirman " Sesungguhnya jika kamu bersyukur, maka akan Aku tambah nikmatku, tetapi sungguh jika kamu mengingkari (kufur) nikmatku... maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih..." (QS.14:7). Kita menghitungnya saja tidak akan mampu... Karena begitu banyaknya nikmat Allah, Apalagi mensyukuri satu demi satu atas nikmat Allah tersebut... Nabi Muhammad SAW beliau memahami hikmah ini.. Beliau Sholat malam sampai kakinya bengkak2 ... Bel

BIARKAN TUHAN MENILAIMU

Terkadang orang berpikir secara tidak masuk akal dan bersikap egois. Tetapi, bagaimanapun juga, terimalah mereka apa adanya. Apabila engkau berbuat baik, orang lain mungkin akan berprasangka bahwa ada maksud-maksud buruk di balik perbuatan baik yang kau lakukan itu. Tetapi, tetaplah berbuat baik selalu. Apabila engkau sukses, engkau mungkin akan mempunyai musuh dan juga teman-teman yang iri hati atau cemburu. Tetapi, teruskanlah kesuksesanmu itu. Apabila engkau jujur dan terbuka, orang lain mungkin akan menipumu. Tetapi, tetaplah bersikap jujur dan terbuka setiap saat. Apa yang telah engkau bangun bertahun-tahun lamanya, dapat dihancurkan orang dalam satu malam saja. Tetapi, janganlah berhenti dan tetaplah membangun. Apabila engkau menemukan kedamaian dan kebahagiaan di dalam hati, orang lain mungkin akan iri hati kepadamu. Tetapi, tetaplah berbahagia. Kebaikan yang kau lakukan hari ini, mungkin besok akan dilupakan orang.Tetapi, teruslah berbuat baik. Berikan yang terbaik dari apa yan

Mengalahkan Diri Sendiri

Dalam Hidup ini, Bahagia Tidaknya Kita, Kita Sendiri Yang akan Menentukan. Hanya karena KEBODOHAN, Kita dibayangi oleh Rasa KEKHAWATIRAN dan Rasa TAKUT yang Sebenarnya Tidak Perlu Ada. BerHATI LURUS adalah MENJAGA HATI dan PIKIRAN agar Tidak Mudah Goyah oleh GODAAN. Bagi yang BerKEPRIBADIAN LEMAH dan BERJIWA RAPUH akan Mudah Tergoda pada Kesenangan DUNIAWI. MATA Kita hanya MELIHAT Benda-benda yang Indah, TELINGA Kita hanya akan MENDENGAR Suara yang Merdu dan LIDAH Hanya mau MENCICIPI Makanan yang Lezat. TUBUH menjadi MANJA dan PIKIRAN Mengembara ke Mana-mana TANPA DAPAT DIKENDALIKAN. ORANG BIJAK mengatakan bahwa "PERANG yang Tidak Ada Habisnya adalah Perang MELAWAN DIRI SENDIRI. MUSUH yang Paling Sulit diTaklukkan adalah Diri Sendiri." Hati yang Bercabang Ibarat Kuda yang Lepas dari Kendali. Karena itu Kita Harus Menjaga Keseimbangan Hati dan Pikiran Kita. Hindari Pikiran yang Menyesatkan, karena Nantinya akan Menimbulkan MALAPETAKA bagi Diri Sendiri. Bila kita ingin Menuai B

SUDAHKAH KITA MEMOHON MAAF KEPADA ALLAH?

Sebagai seorang manusia yang lemah.. Pasti tidak ada yang luput dari dosa dan kesalahan... Sebagai seorang yang bijak kita harus selalu mengoreksi diri sendiri... Mengakui kesalahan kita dan segera bertaubat memohon maaf kepada Allah SWT... Nabi Muhammad SAW sebagai manusia yang maksum, yang berhati bersih dan memahami hikmah yang dalam... Beliau memohon ampun dan maaf kepada Allah SWT sehari 70 sampai 100 kali. Bagaimana dengan kita? Mengapa kita jarang memohon ampun dan maaf kepada Allah SWT? Apakah seorang nabi lebih banyak melakukan salah dan dosa, ...sementara kita tidak? Astaghfirullahal'azhiim... . Ampuni kami yaa Allah..... Kami bahkan tidak menyadari kalau apa yang kami lakukan salah... Kami bahkan merasa diri ini paling benar... Kami lebih sering melihat kesalahan orang lain daripada melihat kesalahan diri kita sendiri... Kami lebih sering mengorek kelemahan dan kesalahan orang lain.... Kemudian membicarakannya... Agar diri ini terlihat lebih baik dan lebih mulia... Apak

HATI

HATI adalah TEMPAT BERTANYA dan BELAJAR. HATI adalah CERMIN. Apa yang kita lakukan terus-menerus akan berpengaruh dan berbekas pada hati. Hal-hal TERPUJI Akan Membuat Hati MENGKILAP dan CEMERLANG. Sementara hal-hal TERCELA Akan Membentuk ASAP HITAM KELAM yang MENUMPUK Sedikit Demi Sedikit dan Membuat Hati MENJADI GELAP-GULITA. Lama-lama hati yang Gelap Akan MENEBAL dan TERKUNCI. Ini MENGHALANGI Kita MELIHAT KEBENARAN. Karena itu Kita Perlu MEMBERSIHKAN HATI Kita dari Benih-benih PENYAKIT HATI. Ada tiga penyakit yang paling sering menghinggapi hati kita. Ini juga adalah tiga dosa paling awal sejak keberadaan manusia. Pertama, SOMBONG dan AROGAN. Ini adalah Penyakit IBLIS yang Menolak Ketika Diperintahkan Bersujud pada Adam. ''Ia diciptakan dari tanah, sedangkan aku dari Api,'' ujar Iblis. Ini Sikap RASIALIS seperti yang ditunjukkan oleh Hitler maupun rezim Apharteid di Afrika Selatan. TANPA SADAR kita pun Sering MERASA LEBIH MULIA dari Orang Lain semata-mata karena fakto

HIKMAH adalah KARUNIA ALLAH TERBESAR

Hikmah adalah karunia Allah terbesar yang diberikan kepada orang yang dikehendaki-Nya, beruntunglah orang yang mendapatkannya...karena dengan hikmah itu hidupnya menjadi terang, bisa membedakan yang benar dan yang salah, punya tujuan yang jelas, bersemangat mencapai tujuan,indah, dan bahagia dunia akhirat. Firman Allah SWT: Allah menganugerahkan hikmah kepada siapa yang dikehendaki-NYA. Dan barang siapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak (QS 2:269) Dalam kamus bahasa arab Hikmah artinya benar, adil, pemahaman yang mendalam, menempatkan sesuatu pada tempatnya. Semoga dengan "KATA-KATA HIKMAH" , hidup kita benar dalam perkataan dan perbuatan, adil dalam berpikir, berkata dan bertindak. Juga mempunyai pemahaman yang mendalam sehingga kita dapat menempatkan sesuatu pada tempatnya.

DEMI WAKTU...

Saudaraku, Buah hati dari ibu mu yang sahabat ibu ku, Yang telah khusuk mendoakan mu dan mendoakan ku, Bahkan jauh sebelum hari kelahiran mu dan kelahiran ku, Sadarilah bahwa, Kehidupan ini sudah besar, engkau tidak akan bisa membesarkannya lagi. Sehingga sebetulnya engkau tumbuh dari ukuran-ukuran kecil mu untuk menjadi pribadi yang pantas bagi kehidupan yang besar. Dan yang ini adalah pengertian yang bila kau kuasai, engkau akan menguasai kehidupan, bahwa.... WAKTU ADALAH KESEMPATAN YANG PASTI MENUMBUHKAN SESUATU. Mungkin kalimat ku itu terlalu kecil dan sederhana jika kau bandingkan dengan pembiasan orang lain kepadamu untuk mendengar kalimat-kalimat besar yang panjang dan berbunga rampai, tetapi yang berbuah kecil-kecil dan sedikit. Aku ulangi ya? WAKTU ADALAH KESEMPATAN YANG PASTI MENUMBUHKAN SESUATU. Maka janganlah ada sedikit keraguan di hatimu, bahwa... Demi waktu, Jika engkau tidak bersikap, berpikir, dan berlaku yang menumbuhkan kekuatan, engkau pasti menumbuhkan kelemahan. D

'Chatting' dengan TUHAN

TUHAN : Kamu memanggil-Ku ? Aku : Memanggil-Mu? Tidak.. Ini siapa ya? TUHAN : Ini TUHAN. Aku mendengar doamu. Jadi Aku ingin berbincang-bincang denganmu. Aku : Ya, saya memang sering berdoa, hanya agar saya merasa lebih baik. Tapi sekarang saya sedang sibuk, sangat sibuk. TUHAN : Sedang sibuk apa? Semut Juga Sibuk. Aku : Nggak tau ya. Yang pasti saya tidak punya waktu luang sedikitpun. Hidup jadi seperti diburu-buru. Setiap waktu telah menjadi waktu sibuk. TUHAN : Benar sekali. AKTIFITAS MEMBERIMU KESIBUKAN. Tapi PRODUKTIFITAS MEMBERIMU HASIL. AKTIFITAS MEMAKAN WAKTU, PRODUKTIFITAS MEMBEBASKAN WAKTU. Aku : Saya mengerti itu. Tapi saya tetap tidak dapat menghidarinya. Sebenarnya, saya tidak mengharapkan Tuhan mengajakku chatting seperti ini. TUHAN : Aku ingin MEMECAHKAN MASALAHMU dengan WAKTU, dengan MEMBERIMU BEBERAPA PETUNJUK. Di era internet ini, Aku ingin menggunakan Medium yang Lebih Nyaman Untukmu daripada MIMPI, misalnya. Aku : OKE, sekarang beritahu saya, mengapa hidup jadi begi

VISI HIDUP ANDA

VISI adalah apa yang Anda imajinasikan, inginkan dan pikirkan.... Kemunculan VISI karena bercampurnya antara pengetahuan, keyakinan dan perasaan yang membentuk imajinasi, keinginan dan pikiran baru tentang MASA DEPAN... Orang yang mengerti arti hidup di dunia, tidak hanya menetapkan VISI yang pendek dan sementara .... tetapi dia membangun VISI yang agung dan abadi .. untuk hidup bersama Tuhan di Syurga...

KEBIASAAN

"Awalnya kita-lah yang membentuk kebiasaan, selanjutnya kebiasaan-lah yang membentuk kita.' Golden Ways. Jadi hati-hati dengan kebiasaan kita... Jika kita sudah melakukan kebiasaan yang baik, bersyukurlah dan pertahankan.. Tapi jika kita masih melakukan kebiasaan jelek, segeralah bertaubat dan perbaikilah secara bertahap... niscaya hidup kita selamat dan sukses...

BELAJAR DARI KEKURANGAN ORANG LAIN

Aku telah belajar untuk diam..... dari orang yang banyak omong, belajar toleran..... dari orang yang tidak toleran, dan belajar menjadi ramah..... dari orang yang tak ramah; namun...., sungguh aneh...., aku tak berterima kasih pada orang-orang ini (Kahlil Gibran)