7 MACAM TEMAN

*(hanya 1 yg sampai di akhirat)* 1. *Ta'aarufan (تعارفا)*, yaitu teman kenal secara kebetulan, seperti bertemu di kereta, halte bis, cafe dll 2. *Taariikhiiyan (تاريخيا)*,  yaitu teman karena faktor sejarah, seperti teman sekampung, sekost, se'almamater dll. 3. *Ahammiyatan (اهمية )* yaitu teman karena kepentingan (teman bisnis, politik, dll) 4. *Faarihan (فارحا)*,  yaitu teman karena sehobby (hobby motor, nyanyi, futsal dll.) 5. *Amalan (عملا)*,  yaitu teman karena profesi, seperti dokter, guru dll. 6. *'Aduwwan (عدوا)*,  yaitu teman yg terlihat seperti baik, tp sebenarnyab penuh kebencian..  7. *Hubban_lil iimaan (حبا للايمان)*   *yaitu teman yg suka MENGINGATKAN-mu* serta *MENGAJAK-mu* selalu *KE JALAN الله SWT*. Dari ke *7* macam teman ini, no. *1-6* akan sirna di akhirat, & yg tersisa hanya teman no. *7*. *namun teman no.7 ini selalu dipandang sebelah mata, selain dinilai sok alim, juga tidak menghasilkan manfaat duniawi (materi)* *Padahal diakhirat nanti, temen no

Sepenggal Duka dari Bencana di Pariaman

Akmal (39) tertunduk lesu.
Lidahnya kelu....
dan tidak mampu mengucapkan kata-kata dengan lancar.
Ketika diajak bicara...
dia hanya menjawab sepatah demi sepatah
dengan interval waktu cukup lama.

Sering dia kehilangan kata-kata
dan tidak ingat kalimat apa yang diucapkan sebelumnya.
Wajahnya tampak ingin bercerita banyak,
tetapi lidahnya tetap terbata-bata mengeluarkan kata.

Lelaki yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang keliling itu...
sebenarnya bukan hanya kehilangan kata-kata.
Dalam tempo singkat...
dia kehilangan tiga orang terdekat secara bersamaan,
dalam bencana gempa, Rabu (30/9).

Istrinya, Kambang Manis (37);
anak bungsunya, Tri Yudha Rahmatullah (5 bulan);
dan mertuanya, Tirajih (75);
telah dipanggil Yang Maha Kuasa.

”Cobaan ini demikian berat.
Saya hanya bisa pasrah...
semoga Allah dapat memberi petunjuk...
agar saya mampu menghadapi cobaan ini,” kata Akmal.

Saat terjadi gempa bumi berskala 7,6 skala Richter itu,
Akmal tidak berada di rumah.
Dia sedang menjajakan dagangannya ...
di desa yang cukup jauh dari rumah di Desa Sungai Geringging, Pariaman.

Ketika gempa mengguncang...
dia langsung bergegas pulang.
Kekhawatirannya sangat kuat,
apalagi rumahnya hanya berjarak tidak sampai satu kilometer
dari pantai laut Pariaman.
Bayangan tsunami Aceh muncul di kepalanya.
Saat tiba di rumah, debaran jantungnya semakin keras...
karena yang terlihat bangunan rumahnya sudah rata dengan tanah.

Tiga anaknya, Cendra (10), Aldi (8), dan Chelsi (4) terlihat sedang menangis...
dan ditenangkan beberapa tetangganya.
Tidak terlihat Kambang, ibu mertuanya, dan anak bungsunya, Tri.
Akmal segera sadar...
sesuatu yang mengerikan telah terjadi.

Saat gempa, seluruh anggota keluarganya (istri, empat anak, dan mertuanya) sedang di dalam rumah.
Kambang langsung membawa tiga anaknya, Cendra, Aldi, dan Chelsi keluar rumah.
Mertuanya ikut menyusul.
Di luar, Kambang menyadari....
bahwa anak bungsunya, Tri... masih tertidur dalam ayunan di dalam rumah.
Tanpa memedulikan bumi yang berguncang hebat...
ibu itu menerobos masuk ke dalam kamar.
Entah kenapa, mertuanya ikut menyusul.
Tri digendong..... Namun, bumi berguncang semakin keras.
Ketika baru mencapai pintu samping untuk keluar,
dinding rumah roboh menimpa Kambang dan anaknya.
Kusen pintu pun menghantam kepala mertuanya.

Ketika gempa mereda,
tetangga Akmal mencoba membantu mengeluarkan tiga orang yang tertimpa reruntuhan.
Namun, Kambang, Tri, dan Tirajih tidak tertolong lagi.
Jasad Kambang meringkuk sambil memeluk jasad Tri.

Kompas, Jumat, 2 Oktober 2009 | 03:12 WIB

Sessungguhnya masih banyak Akmal yang lain...
Yang bukan hanya kehilangan harta...tetapi juga jiwa
Kepedulian kita dituntut untuk meringankan beban saudara kita..

Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ كَانَ فِى حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِى حَاجَتِهِ

”Barangsiapa menolong saudaranya, maka Allah akan selalu menolongnya”.[7]

Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam juga bersabda.

مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَاللَّهُ فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِى عَوْنِ أَخِيهِ

”Barangsiapa yang membebaskan satu kesusahan seorang mukmin dari kesusahan-kesusahan dunia, maka Allah akan melepaskannya dari satu kesusahan di antara kesusahan-kesusahan akhirat.
Barangsiapa memberikan kemudahan kepada orang yang kesulitan, maka Allah akan memudahkan dia di dunia dan akhirat.
Barangsiapa yang menutup aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat.
Dan Allah akan selalu menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya”.[8] Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim dalam kitab shahihnya.

Comments

Popular posts from this blog

20 CARA MENGUATKAN IMAN

7 MACAM TEMAN